Intelektual Puncak Minta Penjabat Bupati Harus Anak Asli Puncak
Selasa, 28 Mei 2024 09:37 WITA
Anan Murib dan Terianus Agabal dalam sesi foto bersama. (Foto: Edy/MCW)
Males Baca?JAYAPURA - Aspirasi atas calon Penjabat (Pj) Bupati Kabupaten Puncak untuk anak asli Kabupaten Puncak terus disuarakan dari berbagai kalangan masyarakat Kabupaten Puncak.
Setelah Tokoh masyarakat beberapa waktu lalu, kini Tokoh Intelektual dan Tokoh Pemuda Kabupaten Puncak turut buka suara.
Adalah Anan Murib dan Terianus Agabal. Dua Tokoh muda ini sepakat bahwa Penjabat Bupati Kabupaten Puncak menggantikan William Wandik sebagai Bupati harus anak asli Puncak, dan bukan Pendatang.
Anan Murib, selaku Intelektual Kabupaten Puncak tegas menyatakan aspirasi masyarakat Kabupaten Puncak bahwa calon Penjabat Bupati adalah Yopi Murib, dan Nenu Tabuni.
Nama-nama tersebut sudah diserahkan ke Mendagri.
"Kami semua di Kabupaten Puncak, baik Tokoh masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Adat ataupun pemuda menyepakati bahwa yang harus menjadi Penjabat Bupati di Kabupaten Puncak adalah anak asli Puncak. Mereka berdua sudah sangat layak, berdasarkan kepangkatan dan kinerja,"tegas Anan.
Pihaknya juga tegas menolak Penjabat Bupati Puncak dijabat oleh Darwin Tobing, yang mana saat ini menjabat Sekda Kabupaten Puncak dan namanya juga diusulkan oleh DPRD kepada Mendagri.
"Mereka berdua sudah sesuai dan pantas menduduki jabatan Penjabat, tinggal mana yang terbaik. Yang jelas harus diantara kedua itu, bukan bapak Darwin Tobing,"katanya.
Pihaknya beralasan jika Darwin Tobing adalah bukan anak asli Puncak, yang tentunya tidak memahami sosial budaya dan situasi Kabupaten Puncak.
{bbseparator}
"Kami tegas menolak bapak Darwin Tobing sebagai Penjabat Bupati Kabupaten Puncak. Karena beliau bukan anak asli Puncak. Kalau Mendagri tetap memilih Bapak Darwin Tobing maka kami akan tolak. Itu kesepakatan kami masyarakat Puncak," tegasnya.
"Aspirasi kami ini adalah 'Goresan Hati Anak Negeri Negelar Puncak Papua,' dan memohon dukungan untuk mendukung tuntutannya agar penunjukan Pj. Bupati sesuai dengan UU Otonomi Khusus 21 Tahun 2021 yang mengedepankan anak asli daerah. Kami harap bapak Presiden, Menteri, Wakil Menteri, dan Menteri Dalam Negeri, serta masyarakat luas yang peduli terhadap Kabupaten Puncak Papua," tutupnya.
Hal senada disampaikan Terianus Agabal, selaku tokoh Pemuda Kabupaten Puncak. Ia juga tegas meminta Mendagri Tito Carnavian untuk milih salahsatu dari kedua calon tersebut, bukan Darwin Tobing.
"Beliau bukan orang Puncak, sehingga kami tegas menolak bapak Darwin Tobing sebagai Penjabat.
Dikatakan, permintaan yang telah disampaikan berbagai pihak dari Tokoh Kabupaten Puncak hendaknya menjadi acuan oleh Mendagri. Dia tegas menyebut jika jangan akibat sosok Penjabat maka terjadi persoalan di Kabupaten Puncak.
Baca juga:
Disebut Turut Terima Uang Haram, Sudewo DPR Berpeluang Dihadirkan di Sidang Suap Proyek Kemenhub
"Dalam hal ini, intinya kami mau Penjabat Bupati adalah orang asli Puncak, karena dia tau masalah, dia bisa hadir ditengah-tengah masyarakatnya jika terjadi masalah, tidak sebaliknya. Dan yang terjadi jika dijabat oleh non asli Puncak adalah jika terjadi masalah maka dia tidak berani turun selesaikan. Kabupaten Puncak ini adalah daerah rawan, kami tidak mau lagi terjadi kedua kali persoalan seperti ini sama ditahun 2011 lalu," ucapnya.
Pihakknya malah mengancam jika Mendagri memilih Darwin Tobing selaku Penjabat, maka masyarakat Kabupaten Puncak akan melakukan aksi di Pemda Kabupaten Puncak.
"Kalau memaksakan maka kami akan palang kantor Bupati sampai selesai masa tugas Penjabat. Maka Mendagri harus dengar aspirasi kami masyarakat Kabupaten Puncak. Ini semua untuk kebaikan dan keberlangsungan kehidupan masyarakat Puncak.
Direktur Eksekutif Komunitas Demokrasi Papua Toenjes Swansen Maniagasi dalam kesempatan terpisah meminta Pemerintah Pusat dalam hal ini Mendagri untuk bijak dalam menentukan sikap atas Penjabat Bupati Kabupaten Puncak.
{bbseparator}
"Otsus ini adalah hadiah untuk Orang Asli Papua, masak hadiah ini mau dibongkar lagi. Inikan tidak bagus. Jangan sampai ada gerakan- gerakan berlebihan baru bilang orang Papua jahat dan sebagainya.
Olahkarena itu kami berharap, Pemerintah Pusat dalam hal ini Mendagri untuk jeli dalam mengambil sikap atas Penjabat Kabupaten Puncak," ucapnya.
"Sudah ada anak-anak negeri yang memenuhi syarat dan sudah diusulkan juga kepada Mendagri melalui DPRD. Olah karena itu, silahkan ditetapkan atas dua orang ini, dua-duanya adalah anak asli Puncak yang terbaik," pungkasnya.
Reporter: Edy
Komentar