Kunci Sukses Pengembangan Industri Kreatif Bali Salah Satunya Penguatan Kelembagaan

Senin, 27 Mei 2024 06:56 WITA

Card image

Males Baca?


“Ketika petani mampu menghasilkan biji kakao sesuai standar yang kami butuhkan, kami bayar lebih mahal. 10 tahun lalu ketika harga biji kakao baru seharga Rp10 ribu/kg di pasaran bagi petani yang mampu menyediakan kebutuhan kami mendapatkan harga Rp35 ribu dan saat ini menjadi Rp50 ribu/kg,” tegas pengusaha muda asal Desa Carangsari, Badung itu. 

Direktur Industri, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Teguh Sambodo, SP., MS., Ph.D menjelaskan Indonesia Development Forum (IDF) dilaksanakan sejak tahun 2017 namun tahun 2020 dan 2021 tidak dilaksanakan dikarenakan wabah Covid-19. 

IDF 2022 dilaksanakan di sejumlah lokasi yakni Batam, Jawa Tengah, Bali, Kalimantan Timur dan akan ditutup pada pertangahan tahun 2022 di Jakarta. IDF yang dilaksanakan di Provinsi Bali bertujuan mengajak pemangku kepentingan untuk memikirkan solusi pembangunan ekonomi Bali.

“Transformasi Bali ke depan mengintegrasikan antara sektor hulu (produsen bahan mentah) dengan perusahaan pengolah (industri) dan sektor jasa (pariwisata) sehingga Bali memiliki industri unggulan yang memiliki daya saing tinggi,” tegas Teguh Sambodo, Ph.D. 

Ditambahkan, industri makanan dan kerajinan perak mendapat perhatian khusus untuk diberdayakan karena industri ini melibatkan sebagaian besar penduduk Bali.

Kegiatan IDF dilaksanakan secara daring dan luring, melibatkan peserta dari berbagai daerah di Indonesia. (Ag) http://www.unud.ac.id/


Halaman :

Komentar

Berita Lainnya