Mundur Jelang Munas, Letjen TNI (Purn) Thamrin Marzuki Dianggap Pengecut

Senin, 27 Mei 2024 04:24 WITA

Card image

Thamrin Marzuki (kiri/jas hitam) menyerahkan surat pengunduran dirinya kepada Ketum KONI Pusat, Marciano Norman (kanan). (Foto: Dok.Koni)

Males Baca?

"Kalau dia mundur, siapa yang akan mempertanggungjawabkan penggunaan kartu kredit sebesar 96 juta tanpa penjelasan?, terus siapa yang akan mempertanggungjawabkan 3.6 Milyar uang dari kementerian untuk pra-olimpik, siapa yang akan mempertanggungjawabkan uang Ujian kenaikan tingkan yang terkumpul dari jutaan anggota seluruh Indonesia?

"Ini bahaya kalo dibiarkan. Cabang olahraga Taekwondo bisa dijadikan sapi perahan untuk mencari keuntungan pribadi. Hal ini pernah terjadi di Pengkab TI Badung dimana Ketuanya mundur sebelum waktunya untuk menghindari pertanggungjawaban. 

"TI Badung yang kala itu dipimpin Tjin Johanes adalah yang paling banyak mendapatkan suntikan dana pembinaan di Bali.  Anehnya Ketum Pengprov TI Bali membiarkannya.
Sekarang mantan Ketum TI Badung itu malah jadi bagian sofwarenya PBTI. 

"Saya jadi curiga, jangan-jangan ini sebuah modus operandi untuk keuntugan pribadi dengan menjadikan cabor sebagai tempat cari duit, ujarnya. 

Lan yang disebut-sebut sebagai embrio timses Richard Tampubolon ini menghimbau kepada seluruh pemilik suara untuk tetap melangsungkan Munas sesuai surat pemberitahuan munas yang sudah dikeluarkan, sehingga pengembalian mandat ke Koni tidak di salahgunakan, karena hal tersebut sudah menyalahi aturan. 

"Koni seharusnya tidak terlibat dalam internal cabor, namun hanya bertugas untuk mendaftarkan keanggotaannya. Sehingga secara logika dan AD/ART organisasi, pengembalian mandat adalah kepada pemilik suara yang memberikan mandat saat munas 2019. 

"Kok ke Koni ? Bintang 3 nggak ngerti aturan atau ada agenda tersembunyi ? tegasnya Lan dalam rilis tertulis ke media ini.


Reporter: Yan daulaka
Editor: Ady


Halaman :

Komentar

Berita Lainnya