Peduli Keseimbangan Kelangsungan Seni Tradisional dan Seni Modern, Bunda Putri Gagas FSBJ

Senin, 27 Mei 2024 03:26 WITA

Card image

Ny. Putri Koster (tengah) Hadir Sebagai Narasumber dalam NGOBRAS ‘Ngobrol Bareng Artis’ di Radio Gema Merdeka, Rabu(5/7/2023). (Foto: Humas Pemprov Bali)

Males Baca?

 

DENPASAR - Ni Putu Putri Suastini atau Ny. Putri Koster merupakan seniman serba bisa dan dikenal masyarakat Bali melalui drama klasik yang disiarkan TVRI Bali selama hampir satu dekade pada tahun 80an. 

Perjalanan panjang Putri Koster di dunia seni yang sudah dimulai sejak usia sangat dini itu terungkap saat ia menjadi narasumber dalam NGOBRAS ‘Ngobrol Bareng Artis’ di Radio Gema Merdeka, Denpasar.

"Tahun 70 atau pada saat umur 4 tahun ibu dilatih, ada guru tari ibu, Anak Agung Suciati. Nah nike ibu dilatih dari kecil menari, jadi basicnya ibu tari Bali," kata Bunda Putri, Rabu (5/7/2023).

Setelah itu ia mengaku memulai mendalami seni pertunjukan dengan tergabung dalam teater mini saat dirinya masih di jenjang SMP, dengan tampil dari pentas ke pentas. 

Di teater mini karena pemainnya anak-anak dan mengangkat cerita tentang anak-anak, dirinya masih berkolaborasi dengan teater kukuruyuk Pak Taro. Disitulah Putri Suastini Koster mengenal dunia seni peran.  

Hingga akhirnya saat SMA di SMAN 1 Denpasar, ia pun semakin aktif dalam dunia seni peran. Tidak hanya melalui teater mini namun juga tergabung dalam teater angin yang lebih banyak menceritakan kisah drama remaja.

"Sejak TVRI ada di Bali Tahun 1978, Ibu sudah mengisi di sana dengan teater mininya, teater anginnya. Kalau teater angin Ibu tampil dengan drama remaja dan teater mini dengan drama klasik,” tuturnya.

Terkait memasuki dunia tarik suara, hal itu menurutnya bukan sesuatu yang disengaja. Walaupun saat ini telah melahirkan belasan lagu, ia menyampaikan bahwa hal tersebut hanya menyalurkan gairah seninya saja.

"Lagu-lagu Ibu tidak khusus. Ketika anak-anak sudah bisa diajak ke Bali, Ibu ajak liburan ke Bali. Dua minggu misalnya lalu janjian dengan teman-teman lalu muncullah tembang tuntang, sinetron cupak gerantang,” bebernya.


Halaman :

Komentar

Berita Lainnya