Pj Gubernur Papua Barat Hadiri Peletakan Batu Pertama Pembanungan Gereje di Bintuni

Rabu, 29 Mei 2024 01:05 WITA

Card image

Pj Gubernur Paulus Waterpauw Meletakkan Batu Pertama Pembangunan Gedung Gereja Bethel Papua di Bintuni, Rabu, (10/8/2022).

Males Baca?


MCWNEWS.COM, BINTUNI - Penjabat Gubernur Papua Barat, Komjen Pol (Purn) Drs. Paulus Waterpauw hadir di Kabupaten Teluk Bintuni untuk mengikuti kegiatan peletakan batu pertama pembangunan Gedung Gereja Bethel Papua di Bintuni, Rabu (10/8/2022).

Paulus Waterpauw datang ke Bintuni bersama tokoh masyarakat Suku Arfak (Kepala Suku Besar Arfak), yang juga mantan Gubernur Provinsi Papua Barat Drs. Dominggus Mandacan.

Dalam sambutannya Pj Gubernur menyampaikan rasa syukur tak terhingga dapat menghadiri momen penting sebagai bentuk pelayan dalam pekerjaan Tuhan.

Tidak lupa dirinya mengajak hadirin selalu mengimani penyertaan Tuhan hingga kini masih diberikan kesempatan.

Dalam kesempatan tersebut Paulus Waterpauw juga memberikan arahan kepada para pimpinan dedominasi Gereja lebih mengutamakan pelayanan total kepada jemaat tanpa syarat. Hal tersebut penting sebagai bagian realisasi Tri Panggilan Gereja.

"Saya mau ingatkan saja bapak pimpinan seluruh dedominasi gereja tentang Tri panggilan gereja. Ada pelayanan atau diakonia, yang kadang-kadang bapak ibu kita kurang melakukan peran," tuturnya.

Ia lalu mengulas kisah hidup semasa kecil di Surabaya yang terlibat aktif mengambil peran dalam lingkungan Gereja. 

Menurutnya, apa yang menjadi kesaksian saat itu dengan pelayanan tanpa henti oleh para pelayan memberikan kerinduan tersendiri untuk diaplikasikan sampai selama-lamanya.

"Saya ingat waktu kecil di Surabaya kita lagi main bola di jalan tiba-tiba lihat di ujung jalan pelayan sudah pegang Alkitab, dalam waktu singkat tanpa ada komando kita lari dengan setengah napas masuk ke rumah untuk tahan keringat karena dia akan tiba," ucapnya menuturkan masa kecil.

{bbseparator}

"Saya rindu sebenarnya ini, sungguh saya rindu. Para hamba Tuhan kerja dan layani umat dengan sungguh, jangan pakai tawar dan syarat. Para pelayan dan syamas punya tugas sentuh jiwa-jiwa dan selamatkan mereka jangan hanya sibuk dengan yang lain," lanjutnya.

Bupati Teluk Bintuni, Petrus Kasihiw yang juga turut hadir menambahkan, selaku pemerintah memiliki program dan perhatian besar yang berkaitan dengan sarana Ibadah. 

Ia juga mengajak semua pimpinan keagamaan seyogyanya secara bersama dapat memanfaatkan apa yang telah disediakan pemerintah seusai peruntukan pembangkit sarana Ibadah. Hal ini dikarenakan tiga pilar dalam membangun Bintuni yakni pemerintah, agama dan adat tidak dapat terpisahkan.

"Memang program pemerintah selama ini memberikan perhatian cukup besar kepada sarana ibadah dan itu akan tetap berjalan terus sampai akhir masa jabatan saya dan bapak wakil Bupati. Saya ajak semua pimpinan keagamaan, baik Nasrani, Muslim, Hindu dan Budha untuk bekerja sama menggunakan kesempatan melalui biaya yang disiapkan oleh pemerintah sebaik-baiknya, sesuai peruntukan untuk membangun sarana ibadah," terang Bupati Teluk Bintuni.

Sementara Kepala Suku Besar Arfak, Dominggus Mandacan menyampaikan terima kasih kepada panitia dan  keluarga besar Arfak karena telah memberikan lahan untuk pekerjaan Tuhan, sehingga gedung gereja bisa dibangun. 

Kepala Suku mengajak semua pihak yang terlibat dapat memberikan tanggung jawab yang sama hingga selesai tahapan pembangunan.

"Kita semua punya tanggung jawab untuk pembangunan gedung gereja ini, ada untuk perencanaan, berdoa, menyumbang baik berupa dana atau material maupun tenaga. Mari kita dukung jemaat ini sehingga gedung Gereja yang kita taruh batu dan akhirnya bisa dibangun sampai selesai dan kita diundang hadir seperti ini sama-sama meresmikan," kata Dominggus Mandacan. (hs)


Komentar

Berita Lainnya