Proses Belajar Tak Maksimal, SMP Negeri 1 Aranday Kekurangan Guru

Senin, 27 Mei 2024 09:47 WITA

Card image

Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Aranday, Distrik Tomu, Durasim saat di wawancarai MCW di ruang kerjanya. Sabtu (26/11/2022). (Foto: Haiser/mcw)

Males Baca?

"Siswa kami kelas 7 roombel ada 135, kelas 8 dua roombel dan kelas 9 dua roombel ada enam kelas," jelasnya. 

Di sekolah tersebut ditekankan pembelajaran berbasis IT. Kendala lain lain yang dihadapi yaitu listrik PLTD hanya menyala pada malam hari, sementara siang hari tidak ada.

Dengan kondisi itu, pihaknya terpaksa menyalakan genset sehingga biaya pengeluaran lebih besar.

"BBM (solar) ditanggung sekolah lewat dana BOP dan BOS DA yang diterima dari Pemda Teluk Bintuni. Kebutuhan listrik siang hari untuk belajar menjadi tanggung jawab sekolah. Dalam satu bulan kita menggunakan BBM sebanyak 1 drum bahkan 1,5 drum," bebernya.

Durasim mengaku memiliki mimpi SMP Negeri 1 Aranday bisa melayani pembelajaran layaknya sekolah-sekolah yang ada di kota.

"Ketika butuh listrik sewaktu-waktu ada, butuh jaringan internet setiap saat ada. Tapi jika seperti ini, mau tidak mau kita manfaatkan dengan situasi yang ada," ujar Kepala Sekolah.

(Haiser Situmorang)


Halaman :

Komentar

Berita Lainnya