Kapolda Papua Barat Resmikan PKBM di Kabupaten Teluk Bintuni

Senin, 27 Mei 2024 07:27 WITA

Card image

Kapolda Papua Barat didampingi Bupati Teluk Bintuni dan Wakil Bupati Teluk Bintuni (sebelah kanan) serta Kapolres Teluk Bintuni, dan Ketua Yayasan Kasih Rumbia Koteka, saat Resmikan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Kabupaten Teluk Bintuni, Rabu (21/12/2022). (Foto: Haiser/mcw)

Males Baca?

Dirinya menyampaikan terima kasih kepada Kapolda Papua Barat sebagai pelindung dan penasehat yang sudah meluangkan waktu. 

"Sebagai laporan kami, PKBM sudah mengantongi izin dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, sehingga kami berhak untuk menguji dan menamatkan anak-anak didik kita untuk diakui legalitas ijazahnya. Bulan April 2024 kami sudah bisa menguji dan menamatkan peserta didik di yayasan melalui PKBM yang sudah kami bentuk," terangnya.

Di lokasi yang sama Ketua PKBM Kabupaten Teluk Bintuni Yohanis Manibuy mengatakan, PKBM Bintuni sudah melaksanakan kegiatan belajar mengajar, dan telah memiliki sebanyak 200 siswa. 

"Ke depan tidak hanya menamatkan siswa, kami akan melihat kemampuan keterampilan apa yang siswa kami miliki, kami akan bekali para siswa ini, kami akan terus mengasah sehingga ke depan menjadi baik dan bermanfaat buat siswa didik kita," tuturnya.

Dalam sambutan Bupati Teluk Bintuni Petrus Kasihiw mengatakan, kegiatan tersebut menjadi kegiatan yang luar biasa dan sangat bermanfaat bagi masyarakat di Kabupaten Teluk Bintuni. 

"Apapun yang kita buat intinya pembangunan sumberdaya manusia itu yang paling penting, kita lihat di mana-mana daerah yang maju bukan karena dia punya hasil sumberdaya alamnya yang melimpah, ada juga negara yang sumberdaya alamnya tidak seperti kita, tapi karena memiliki kemampuan sumber daya manusia itu yang menjadi titik pendorong perkembangan kemajuan di daerah," ucapnya.

Dirinya meminta masyarakat tidak berkecil hati kendati tidak bersekolah formal dan tamat Sekolah Dasar ( SD), SMP, SMA hingga perguruan tinggi.

Karena bagi yang belum memiliki kesempatan menyelesaikan sekolah formal, masih ada sekolah fokasi seperti PKBM yang nantinya memberikan keterampilan, karena perusahan sekarang tidak melihat dari ijazah namun kemampuan dan keahlian.

Bupati juga mencontohkan seperti perusahaan LNG Tangguh yang tidak memandang pelamar kerja berijazah SMA, S1,S2,S3, namun yang ditanyakan selalu keterampilan yang dimilikinya. 

"Sekolah hanya bisa baca tulis, tapi hebat di olah raga, bisa jadi kaya raya, atau memiliki kelebihan lain di bidang usaha, interprener dia walaupun tidak lulus SMA atau SMP tetapi berhasil di bidang usaha, dan menguasai ilmu pengetahuan dan ketrampilan," ujarnya.


Halaman :

Komentar

Berita Lainnya