Mundur Jelang Munas, Letjen TNI (Purn) Thamrin Marzuki Dianggap Pengecut
Senin, 27 Mei 2024 04:24 WITA
Thamrin Marzuki (kiri/jas hitam) menyerahkan surat pengunduran dirinya kepada Ketum KONI Pusat, Marciano Norman (kanan). (Foto: Dok.Koni)
Males Baca?JAKARTA - Menjelang digelarnya Musyawarah Nasional (Munas) Taekwondo Indonesia pada 4 September mendatang, Letjen TNI Purn Thamrin Marzuki tiba-tiba memutuskan mengundurkan diri dari posisinya sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Taekwondo Indonesia masa bakti 2019-2023.
“Saya Ketum PBTI masa bakti 2019-2023, demi menjaga situasi yang kondusif menjelang Munas, menjaga soliditas Pengprov dan pengurus PB.
"TI yang sudah terkotak-kotak kemarin saat mencari dukungan hingga saat ini, dan untuk prestasi olahraga Taekwondo yang akan datang, maka saya menghadap Bapak Ketum KONI Pusat.
"Saya menyatakan mengundurkan diri sebagai Ketum PB.TI dan Calon Ketum PB.TI masa bakti 2023-2027,” kata Thamrin Marzuki dalam keterangan resmi, Kamis (31/8/2023).
Pengunduran diri Thamrin Marzuki disampaikan setelah dirinya memimpin rapat dengan beberapa Pengprov TI pada Kamis (31/8/2023).
Baca juga:
Pelatih Taekwondo Cantik Penggemar Sepak Bola, Nonton Langsung Bali United dan Berharap Juara Lagi
Usai rapat tersebut, Thamrin langsung menyerahkan surat pengunduran diri kepada Ketum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman.
Mengetahui hal ini, mantan Ketua Umum Pengurus Provinsi (Pengprov) TI Bali, Anak Agung Lan Ananda langsung bersikap, dan beranggapan bahwa sikap mundurnya Thamrin Marzuki sebagai Ketua Umum PBTI 2019-2023 dan Calon Ketua Umum PBTI periode 2023-2027 sebagai sikap pengecut lepas dari tanggung jawab serta bersikap kekanak-kanakan.
Baca juga:
Insiden dan Laga Dihentikan. Eks Botafogo Brasil Cetak Gol, Bali Wanderers Imbangi Mitra Devata
"Jika sikap pemimpinnya seperti ini, gimana mau nyuruh atlet berjiwa pemberani ? Ngambek karena nggak dapet suara boleh, tapi selesaikan tanggung jawabnya jangan kabur seperti pengecut." ledeknya.
Lan yang mantan Taekwondoin Bali tahun 1980-1990an ini juga mempertanyakan soal Laporan Pertanggungjwaban (LPJ).
Komentar